HARIANINDONESIA.COM – Direktur Eksekutif ALGORITMA Research and Consulting Aditya Perdana menyampaikan bahwa polarisasi masyarakat yang selama ini menjadi kekhawatiran bersama tidaklah seperti yang dikhawatirkan banyak pihak.
“Dalam survei nasional tatap muka yang dilakukan pada bulan Juni tahun 2023 ini ALGORITMA mendapatkan temuan.”
“Bahwa yang terjadi di masyarakat saat ini adalah pembelahan pilihan politik, bukan polarisasi masyarakat,” terang Aditya Perdana.
Aditya menjelaskan bahwa untuk mencari tahu mengenai polarisasi ini, ALGORITMA mencoba mengukur pandangan masyarakat dari beberapa isu sosial, politik, agama dan beberapa isu lainnya.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Bicara Soal Food Estate dan Cetak Sawah di Rapat Koordinasi Kemenko Perekonomian
Gibran Sebut Tak Ada Pejanjian Kepemilikan Jet Soal Perjanjian Pemkot Solo dengan Perusahaan Shoppee
Hasil survei yang dipaparkan di Aone Hotel, Senin, 26 Juni 2023, menunjukkan bahwa polarisasi yang dikhawatirkan tersebut tidak nampak.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Masyarakat Menaruh Harapan untuk Keberlanjutan Pembangunan dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Bahkan Aditya mengatakan bahwa dalam banyak isu masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang pilihan politik baik partai ataupun calon presiden memiliki penyikapan terhadap beberapa isu pada spektrum yang relatif sama.
“Polarisasi tentu akan terus menjadi ancaman yang laten bagi bangsa ini, kita tak boleh lengah.”
Baca Juga:
Polres Metro Bekasi Kota Amankan 3 Remaja di Pondok Gede, Bawa Senjata Tajam untuk Tawuran
“Namun kalau ada pihak yang terus-menerus menggembar-gemborkan adanya polarisasi masyarakat.”
“Padahal pada kenyataanya tidak demikian, tentu jadi tugas kita semua termasuk kami di lembaga survei yang memotret dan merekam untuk mengingatkannya,” ujar Aditya.
Aditya mengingatkan bahwa perbedaan pilihan politik dalam gelaran politik rutin lima tahunan baik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Kepala Daerah adalah hal yang wajar.
Bahkan menurutnya perbedaan politik itu salah satu indikator demokrasi prosedural maupun substansial yang berjalan dengan baik di Indonesia.
Baca Juga:
Temukan Sebanyak 59 Video Porno, Polisi Ungkap Kasus Penyebaran Video Porno Anak di Bawah Umur
Standby Buyer, BUMN Pangan Jadikan Cadangan Pangan Pemerintah Sebagai Instrumen Ketahanan Pangan
“Perbedaan pilihan politik dalam pemilu adalah keniscayaan, dan itu bukan polarisasi.”
“Justru dalam survei kami ini nampak sekali apapun pilihan politiknya, bangsa ini punya perhatian besar yang sama.”
“Yaitu pada isu pentingnya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” terang Aditya Perdana.***