HARIANINDONESIA.COM – Saat ini pemerintah Indonesis masih menunggu respons dari Israel terkait serangan Iran.
Respons Israel nantinya akan menentukan apakah harga minyak dunia akan meningkat secara berkelanjutan atau spike.
Adapun yang dimaksud dengan spike adalah peningkatan harga secara tajam untuk sementara waktu sebelum kembali turun
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyampaikan hal itu di Jakarta, Senin.(15/4/2024).
Baca Juga:
Kejaksaan Agung Ungkap Kerugian Negara Akibat Kasus Korupsi Importasi Gula Mencapai Rp578 Miliar
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia per 12 April 2024 sebesar 89,51 dolar AS per barel.
Sebelum serangan Iran terhadap Israel, kata Tutuka, harga minyak sudah mengalami peningkatan kurang lebih 5 dolar AS per barel tiap bulannya.
Baca artikel lainnya di sini : Mayoritas Pelajar, Kemlu Pastikan Terus Monitor Sebanyak 376 orang WNI Pasca Israel – Iran Saling Serang
“Kalau kita soroti ICP dari bulan Februari, sebetulnya dari Maret dan April naik terus. Kenaikan kurang lebih 5 dolar AS per bulan,” ujar Tutuka.
Baca Juga:
Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi
Resmikan 37 Proyek Listrik di 18 Provinsi, Presiden Prabowo Subianto: Kita Menuju Swasembada Energi
Presiden Prabowo Subianto Genjot Efisiensi, Pemerintah Telah Hasilkan Penghematan yang Cukup Besar
Menurut Tutuka Ariadji, harga minyak dapat mencapai 100 dolar AS per barel akibat eskalasi konflik di Timur Tengah saat ini.
Baca artikel lainnya di sini : Tanggul Kali Baru Jebol dan Kali Bekasi Meluap, Banjir Rendam Rumah Warga Bekasi yang Ditinggal Mudik
“Dengan adanya konflik baru ini, Iran dan Israel, ini (harga minyak) sebetulnya tidak jauh dari angka 100 dolar AS.”
“Saya katakan sependapat, kemungkinan besar harga ICP naik 100 dolar AS (per barel),” ujar Tutuka.
Baca Juga:
TikTok Umumkan Aplikasi Asal Tiongkok Itu Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS
Calon Menlu Amerika Serikat Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya, Begini Tanggapan Pihak Tiongkok
Tutuka menyampaikan dalam diskusi “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang diselenggarakan oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter.***
Artikel di atas, sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi & bisnis Infoesdm.com
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Apakabarnews.com dan Businesstoday.id
Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.