Keluar dari Bayang-Bayang Singapura, Pemerimtah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Imporasi BBM

- Pewarta

Sabtu, 17 Mei 2025 - 09:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Dok. Esdm.go.id)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Dok. Esdm.go.id)

JAKARTA – Pemerintah Indonesia bersiap mengambil langkah besar: menyetop impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura.

Singapura adalah mitra dagang yang selama puluhan tahun menjadi penyangga kebutuhan energi domestik.

Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam nada yang tegas, seolah menandai babak baru dalam kebijakan energi nasional.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun di balik pernyataan berani itu, ada kompleksitas geopolitik dan logistik yang tak bisa diabaikan begitu saja.

Singapura, meski tak memiliki setetes pun minyak mentah, telah menjelma menjadi raksasa kilang di Asia Tenggara.

Dari negara mungil itulah sekitar 54 persen impor BBM Indonesia berasal, terutama bensin dan solar— jumlah yang setara dengan 290.000 barel per hari.

Angka yang mencerminkan ketergantungan struktural yang tak dibangun dalam semalam.

Sentosa Shipbrokers, perusahaan broker kapal asal Singapura, bahkan memperingatkan bahwa langkah Indonesia ini bisa mengguncang pasar tanker regional.

“Jika rencana ini membuahkan hasil, tentu akan terjadi perubahan nyata bagi pasar tanker,” kata pernyataan perusahaan itu kepada Straits Times.

Isyarat bahwa keputusan Indonesia tak hanya akan berdampak domestik, tapi juga lintas batas.

Bahlil sendiri mengklaim sudah mengevaluasi harga beli BBM dari Singapura dan membandingkannya dengan harga dari negara-negara Timur Tengah.

Hasilnya, kata dia, tak ada perbedaan signifikan.

“Kalau begitu kita mulai berpikir bahwa mungkin – bukan kata mungkin lagi nih – sudah hampir pasti kita akan mengambil minyak dari negara lain,” ujarnya, dalam gaya bicara yang khas, campuran antara spontanitas dan kalkulasi.

Targetnya ambisius: dalam enam bulan, pengalihan jalur impor harus mulai berjalan.

Untuk itu, Pertamina tengah membangun dermaga raksasa demi menerima kapal-kapal supertanker yang tak bisa merapat ke pelabuhan-pelabuhan kecil seperti selama ini.”

“Kalau dari Singapura kan kapalnya kecil-kecil. Itu juga salah satu alasan. Maka pelabuhannya diperbesar, dan kedalamannya harus dijaga,” jelas Bahlil.

Yang lebih menarik, sebagian impor BBM itu kabarnya akan dialihkan ke Amerika Serikat – negara yang kini kembali dipimpin Donald Trump.

Seorsng tokoh populis yang terkenal dengan kebijakan tarif tinggi dan pendekatan transaksional dalam diplomasi ekonomi.

“Kita harus membeli beberapa produk dari mereka. Di antaranya adalah BBM, crude, dan LPG,” kata Bahlil, mengakui bahwa keputusan ini punya nuansa politis.

Tapi keputusan strategis ini menimbulkan sejumlah pertanyaan mendalam.

Apakah Indonesia benar-benar siap menggantikan Singapura dengan pemasok lain tanpa mengganggu stabilitas pasokan energi nasional?

Apakah infrastruktur, termasuk pelabuhan dan rantai logistik, cukup siap menampung perubahan mendadak ini?

Lebih jauh lagi, adakah jaminan bahwa minyak dari Amerika Serikat akan selalu lebih murah dan lebih mudah diakses ketimbang dari negeri jiran yang selama ini berperan sebagai hub energi regional?

Rencana Bahlil, sekilas, terdengar sebagai upaya berani untuk mendiversifikasi sumber energi dan memperkuat posisi tawar Indonesia.

Tapi bila tak dihitung secara matang, langkah ini bisa berubah menjadi manuver geopolitik yang lebih banyak mengundang pertanyaan ketimbang solusi.

Apalagi, saat pasar global tengah dirundung ketidakpastian dan konflik di berbagai belahan dunia menekan rantai pasok energi.

Seperti kata pepatah: keluar dari satu ketergantungan, bisa berarti masuk ke dalam ketergantungan yang lain—dengan risiko yang belum tentu lebih kecil.***

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Center (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Tiongkok Percaya Kualitas Durian Beku Indonesia, Akses Ekspor Dibuka Usai Protokol Disepakati Resmi
Tambang Nikel Raja Ampat Disorot DPR RI, Evaluasi Diperlukan Demi Kelestarian Lingkungan
Tiongkok dan Indonesia Bahas Integrasi Industri dan Perdagangan Bebas di Resepsi Bisnis 2025
Transformasi Pendanaan BUMN: Garuda Indonesia Terima Investasi dari Danantara, Bukan Lagi Penyertaan Modal Negara
Ketidakpastian Ekonomi Global Semakin Menekan, RAPBN 2026 Indonesia Pilih Jalan Tangguh dan Mandiri
Inilah Reaksi yang Dilakukan Jepang Setelah Tahu Indonesia Mampu 3 Kali Tanam Padi dalam Setahun
Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan, Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Stakeholder Pangan Jadi Kunci
Dari Dana Haji Menuju Dana Umat Global, Seminar PPJKI-BPKH Bahas Langkah Strategis SWF Syariah

Berita Terkait

Sabtu, 31 Mei 2025 - 06:11 WIB

Tiongkok Percaya Kualitas Durian Beku Indonesia, Akses Ekspor Dibuka Usai Protokol Disepakati Resmi

Kamis, 29 Mei 2025 - 06:30 WIB

Tambang Nikel Raja Ampat Disorot DPR RI, Evaluasi Diperlukan Demi Kelestarian Lingkungan

Selasa, 27 Mei 2025 - 08:22 WIB

Tiongkok dan Indonesia Bahas Integrasi Industri dan Perdagangan Bebas di Resepsi Bisnis 2025

Selasa, 27 Mei 2025 - 06:45 WIB

Transformasi Pendanaan BUMN: Garuda Indonesia Terima Investasi dari Danantara, Bukan Lagi Penyertaan Modal Negara

Selasa, 20 Mei 2025 - 14:56 WIB

Ketidakpastian Ekonomi Global Semakin Menekan, RAPBN 2026 Indonesia Pilih Jalan Tangguh dan Mandiri

Berita Terbaru