Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat

- Pewarta

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. presidenri.go.id)

Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (Dok. presidenri.go.id)

TIONGKOK – Setiap tahun, China mengatur rapi pertemuan politik terbesarnya untuk menunjukkan bahwa ekonominya berjalan dengan baik.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Namun, pada Jumat (7/3/2025) lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi justru menyoroti Amerika Serikat dan menyalahkan Washington karena telah meningkatkan ketegangan dan mengganggu perdagangan global.

“Ada pepatah China yang berbunyi, ‘Jika suatu tindakan gagal, carilah penyebabnya dalam diri sendiri.’”

“AS seharusnya merenungkan apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang sudah Anda peroleh dari tarif dan perang dagang selama ini?,” katanya.

Wang menyebut tarif AS sebagai tindakan yang “sewenang-wenang” dan tidak bertanggung jawab.

Sejak kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump telah menaikkan tarif secara signifikan terhadap China.

Ia menuduh negara itu melakukan praktik perdagangan yang tidak adil dan mengancam perindustrian AS.

Selain itu, Trump juga menarik diri dari berbagai institusi global.

China memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan dirinya sebagai pembela kerja sama internasional.

“Jika setiap negara hanya mementingkan diri sendiri dan mengandalkan kekuatan serta status, dunia bisa terjerumus kembali ke dalam ‘hukum rimba’,” tambah Wang.

Meskipun menyerukan stabilitas, Wang mengulangi ancaman China terhadap Taiwan yang jauh lebih kecil.

Dalam beberapa bulan terakhir, China telah meningkatkan latihan militernya di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Meski retorika China terkesan keras, para analis mengatakan bahwa Beijing masih bersikap hati-hati.

“China harus terlihat kuat di depan rakyatnya. Itu sebabnya Anda bisa mendengar retorika itu muncul. ”

“Namun, para pengamat yang berpengalaman lebih mengharapkan tindakan nyata daripada sekadar retorika,” ujar Lim Tai Wei, dosen di Universitas Soka di Tokyo, dalam wawancara dengan VOA melalui Zoom.

Walaupun China telah membalas kebijakan tarif Trump dengan tarifnya sendiri, negara itu tampaknya mencoba untuk tidak meningkatkan ketegangan dengan pemimpin AS tersebut, yang mereka anggap tidak dapat diprediksi.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Ini adalah sesuatu yang hingga kini masih sulit diatasi oleh otoritas China karena mereka lebih terbiasa dengan entitas yang familiar, stabil, serta prosedur operasional yang jelas, sehingga mereka bisa menyusun rencana lebih awal,” jelas Lim.

Ketidakpastian tersebut membuat Beijing sulit memprediksi langkah AS selanjutnya.

Dengan meningkatnya ketegangan, China harus memutuskan apakah akan tetap menahan diri atau memberikan balasan yang lebih keras.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Tambangpost.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hello.id dan Topiktop.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellobekasi.com dan Surabaya.on24jam.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sumber Berita : Voaindonesia.com

Berita Terkait

Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman
Batubara dan Gas dari AS Dikenai Tarif Tambahan 15 Persen untuk Masuk Tiongkok, Perang Dagang Dimulai
Di Beijing, 2 Pemimpin Negara Anggota ASEAN Brunei dan Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping
Soal Usulan Donald Trump agar Warga Palestina Dipindahkan dari Jalur Gaza, Sikap Tiongkok Sangat Tegas
Tiongkok akan Lakukan Tindakan Balasan ke AS, Peningkatan Tarif Secara Sepihak Langgar Aturan WTO
Untuk Pertama Kali, Produksi Minyak Mentah dan Gas Alam Tiongkok Lampaui 400 Juta Ton Setara Minyak
Tiongkok Merespons Pengenaan Tarif 10 Persen untuk Barang Impor dari Tiongkok ke AS, Mulai 1 Februaru 2025
Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi

Berita Terkait

Sabtu, 8 Maret 2025 - 09:29 WIB

Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan, Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat

Rabu, 12 Februari 2025 - 13:24 WIB

Elon Musk Tawar Perusahaan pada Harga 97,4 Miliar Dolar AS, Begini Respons CEO OpenAI Sam Altman

Senin, 10 Februari 2025 - 15:17 WIB

Batubara dan Gas dari AS Dikenai Tarif Tambahan 15 Persen untuk Masuk Tiongkok, Perang Dagang Dimulai

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:58 WIB

Di Beijing, 2 Pemimpin Negara Anggota ASEAN Brunei dan Thailand Temui Presiden Tiongkok Xi Jinping

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:20 WIB

Soal Usulan Donald Trump agar Warga Palestina Dipindahkan dari Jalur Gaza, Sikap Tiongkok Sangat Tegas

Berita Terbaru