HARIANINDONESIA.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyoroti standar ganda negara-negara barat terhadap Palestina.
Khususnya konflik senjata yang menargetkan rumah sakit dan menewaskan anak-anak di Gaza.
Prabowo Subianto mengatakan, standar ganda itu terjadi karena barat mengajarkan nilai-nilai demokrasi dan bak asasi manusia (HAM).
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Keluar dari Bayang-Bayang Singapura, Pemerimtah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Imporasi BBM

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, pihak barat sendiri tidak menganggap konflik bersenjata yang telah memakan ribuan korban itu sebagai pelanggaran HAM.
“Diajarkan kepada kita demokrasi dan HAM tapi kalau ribuan anak di bom, rumah sakit di bom, itu bukan pelanggaran HAM?” tanya Prabowo Subianto.
Baca artikel lainnya di sini: Bikin Portal Berita Melayani Jasa Pembuatan Media Online yang Berkualitas dengan Paket Hemat
Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi NTB Convention Center, Kajati Angkat Bicara Soal Peluang TGB Jadi Tersangka
Kepada Jenazah Murdaya Widyawimarta Po, PSMTI Antar dan Berikan Penghormatan Terakhir
Dia menyampaikan itu di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023 di Grand Ballroom Minhaajurosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
“Jadi ada satu pelajaran kelompok manusia yang bebas, itu namanya standar ganda,” ujar Prabowo Subianto.
Prabowo menekankan konflik yang terjadi jauh di negara lain bukan berarti tidak berdampak terhadap Indonesia.
Contohnya konflik Ukraina-Rusia yang membuat harga gandum naik signifikan dan konflik di Gaza yang membuat harga minyak dunia naik.
Baca Juga:
Termasuk PT Adaro Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal, KESDM Wajibkan 7 Perusahaan Lakukan Hilirisasi
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi
Pemerintahan Prabowo Hadapi Tantangan dalam Bangun Keercayaan Publik dan Jaga Stabilitas Poliitik
Oleh sebab itu, para pemimpin harus bekerjasama dalam menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
“Kita harus sadar bahwa kita bertanggung jawab atas seluruh bangsa Indonesia.”
“Karena itu yang dikatakan oleh banyak pengamat kajian strategis, Indonesia bisa jadi negara makmur.”
“Kalau elitnya bisa kerjasama, bisa kolaborasi, dan tidak mau main menang sendiri,” imbuh Prabowo Subianto.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.