Di Sebuah lokasi Konstruksi di Timur Laut Brasil, 163 Warga Negara Tiongkok Diselamatkan dari ‘Perbudakan’

- Pewarta

Kamis, 26 Desember 2024 - 15:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pekerja. (Pixabay.com/Supagrit)

Ilustrasi Pekerja. (Pixabay.com/Supagrit)

HARIANINDONESIA.COM  – Brasil menyelamatkan 163 warga negara Tiongkok dari kondisi “seperti perbudakan” di sebuah lokasi konstruksi di timur laut Brasil.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Di tempat perusahaan kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD, sedang membangun pabrik, menurut laporan ABC News.

Lokasi asrama yang terletak di Camacari, kawasan metropolitan Salvador.

Membuat pekerja terpapar pada kondisi sanitasi yang kritis, termasuk satu toilet untuk setiap 31 orang, kata kantor kejaksaan.

Pekerja bangun pukul 04:00 pagi untuk antre menggunakan fasilitas sebelum memulai shift kerja mereka pada pukul 05:30 pagi, tambah laporan tersebut.

Kantor Kejaksaan Tenaga Kerja Brasil merilis rekaman yang menunjukkan asrama dengan tempat tidur.

Kamar itu tidak dilengkapi kasur dan kamar tanpa tempat penyimpanan barang pribadi, seperti dilaporkan Anadolu pada Rabu (25/12/2024).

Para jaksa mengatakan pekerja-pekerja tersebut direkrut di Tiongkok oleh Jinjiang Construction Brazil, sebuah perusahaan kontraktor di lokasi bangunan tersebut.

Perusahaan tersebut diduga menyita paspor para pekerja, menahan 60 persen dari upah mereka.

Dan mengharuskan mereka yang berhenti untuk membayar tiket pesawat pulang serta biaya terkait lainnya.

Upaya untuk menghubungi Jinjiang Construction di Brasil tidak berhasil karena tidak ada nomor telepon atau alamat surat elektronik yang tersedia.

BYD, salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia, mengatakan bahwa mereka akan segera mengakhiri kontrak dengan Jinjiang dan sedang menjajaki langkah-langkah yang lebih tepat.

Perusahaan tersebut memastikan bahwa pekerja yang diselamatkan akan ditempatkan sementara di hotel-hotel terdekat dan tidak akan mengalami penderitaan lebih lanjut.

BYD menambahkan bahwa mereka baru-baru ini telah meminta “penyesuaian” terhadap kondisi kerja dari para kontraktornya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Harianinvestor.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 062.live dan Apakabarjateng.com

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Tiongkok Merespons Pengenaan Tarif 10 Persen untuk Barang Impor dari Tiongkok ke AS, Mulai 1 Februaru 2025
Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi
TikTok Umumkan Aplikasi Asal Tiongkok Itu Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS
Calon Menlu Amerika Serikat Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya, Begini Tanggapan Pihak Tiongkok
Tiongkok Antisipasi Warga Pulang Kampung atau Chunyun untuk Reuni Keluarga, Jelang Tahun Baru Imlek
Jimmy Carter Meninggal Dunia, Presiden Tiongkok Xi Jingping Sampaikan Pesan Belasungkawa
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS
Tiongkok Terbuka untuk Komunikasi dengan Amerika Serikat Terkait dengan Ekonomi dan Perdagangan

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 13:53 WIB

Tiongkok Merespons Pengenaan Tarif 10 Persen untuk Barang Impor dari Tiongkok ke AS, Mulai 1 Februaru 2025

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:12 WIB

Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi

Senin, 20 Januari 2025 - 11:17 WIB

TikTok Umumkan Aplikasi Asal Tiongkok Itu Tak Tersedia Lagi di App Store dan Google Play Store di AS

Jumat, 17 Januari 2025 - 18:07 WIB

Calon Menlu Amerika Serikat Sebut Tiongkok Musuh Paling Berbahaya, Begini Tanggapan Pihak Tiongkok

Rabu, 1 Januari 2025 - 15:52 WIB

Tiongkok Antisipasi Warga Pulang Kampung atau Chunyun untuk Reuni Keluarga, Jelang Tahun Baru Imlek

Berita Terbaru